
betapa mirisnya, Usia bumi sudah mencapai kira-kira 4.600.000.000 (4,6 milyar tahun). Jumlah es di kutub utara yang mencair telah mencapai 552.000.000.000 ton. Padahal es sebanyak itu di kutub utara berfungsi sebagai pemantul 80% panas matahari ke angkasa.

Menurut catatan Intergovernmental Panel and Climate Change efek pemanasan global telah menaikkan suhu antara 0,6 – 0,9 derajat celsius. Bagi tubuh manusia tidak berarti, tetapi bagi bumi beda. Diperkirakan tahun 2050 seluruh es kutub utara akan lenyap karena mencair.

Sebagai gambaran, jika karena mencairnya es kutub utara, terjadi kenaikan taruhlah 1 meter saja, maka 6% wilayah Belanda akan terendam, dan 17,5% Bangladesh akan terendam.
Jika setiap tahun air laut naik 15 sentimeter maka pada tahun 2100 ketika cucu kita hidup, separoh lebih negara-negara di dunia akan tenggelam. Permukaan air laut di Jakarta naik 0,57 sentimeter pertahunnya. Catatan BMG menyatakan bahwa iklima tambah ekstrem dan tidak menentu, curah hujan tahunan naik 2 – 3 %, diikuti angin kencang.
Seluruh implikasi perubahan iklim dan tingkat permukaan air laut adalah sangat luas. Pertanian, demografi, kesuburan tanah, ketersediaan air bersih, dsb. Intinya, air, laut dan udara terpengaruh.
Tingkat kanbondioksida di atmosfer meningkat 98 ppm lebih tinggi dari pada masa sebelum era industrialisasi (tahun 1750) yaitu hanya 280 ppm (partpermillion). Kini tingkat CO2 ini telah berada pada status tidak normal.
Jadi … sebaiknya kita mulai turut prihatin dan memperbaiki gaya hidup kita untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran karena ulah kita juga. Memperbanyak tanaman, menghemat energi, dan sebagainya
Share to:
Artikel Terkait:
0 Comments:
Post a Comment
Saya akan menghapus komentar yang bermodus SARA , SPAM . Jika anda berkomentar baik , dan diminta kunjungan balik , Kami akan melakukannya . Terimakasih Sebelumnya ^^